Skip to content

emka.web.id

Banner 1
Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Orasi Budaya Cak Nun di Unnes 7 Juni 2011

Posted on September 13, 2012 by Syauqi Wiryahasana
Tidak, Emha Ainun Najib tak sedang mendedah tafsir baru terhadap tembang “Ilir-ilir”. Namun suguhan tembang yang kerap kali disebut sebagai gubahan Sunan Kalijaga itu pada pengujung pementasan, terasa benar sebagai spirit orasi sepanjang hampir dua jam ia tampil bersama Kyai Kanjeng di halaman rektorat Unnes, Selasa (7/6) siang itu. Lir-ilir lir-ilir/ tandure wong sumilir/ takijo royo-royo/ taksengguh temanten anyar/ cah angon cah angon/ penekna blimbing kuwi/ lunyu-lunyu penekna/ kanggo mbasuh dodotira/ dodotira dodotira kumitir bedhah ing pinggir/ dondomana rumatana/ kanggo seba mengko sore/ mumpung padhang rembulane/ mumpung jembar kalangane/ ya suraka surak hiya. Begitu tembang dibawakan secaa kolaboratif oleh Kyai Kanjeng dan Laskar Salawat mahasiswa Unnes. Tak pelak, lewat pentas omong yang berseling dengan musik, budayawan yang akrab dipanggil Cak Nun itu pun mampu menahan ribuan mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen untuk tak beranjak dari tempat duduk masing-masing. Tak sia-sialah Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Hardjono MPd mengusung bagian dari rangkaian panjang acara fakultas, Bulan Pendidikan, itu ke level universitas.

Indonesia: Belum Jadi!

Lantas, apa yang dibincangkan oleh budayawan yang kerap kali dilarang penampilannya saat era Orde Baru itu? Tak ubahnya para dalang wayang kulit, Emha pun tak lupa mengambil hati tuan rumah dengan menebar pujian. “Jika ingin mendapatkan surga di akhirat, ya bangun dulu surga di diunia. Membangun taman di sekitar tugu kekhalifahan, itulah contoh fisik membangun surga dunia,” kata Emha seraya menunjuk Tugu Sutera yang berjarak dua ratuan meter menjulang di depannya. Kepada segenap civitas akademika, suami Novia Kolopaking itu menyebut kelebihan universitas hasil metamorfosis IKIP semacam Unnes. “Cah IKIP itu lebih andhap asor. Maka ketika kemudian berubah menjadi universitas, ia memiliki infrastruktur yang tidak dipunya oleh universitas lain, yakni andhap asor dan tidak sombong. Bersyukurlah orang yang tidak sombong, karena kesombongan sesungguhnya menutup pori-pori rohani,” katanya. Pada bagian lain, penulis buku Slilit sang Kiai dan Lautan Jilbab itu menyebut Indonesia sebagai nasi yang belum benar-benar jadi. “Sukarno baru saja masang kompor, sudah diganti. Gus Dur baru juga nyumet (menyalakan –Red) kompor, juga tiba-tiba dihentikan. Kapan dadine sega Indonesia.” Yang sudah ada, lanjut Emha, baru rakyat Indonesia. “Ya, ada baru rakyat Indonesia, tapi pemerintah belum. Belum pernah kita punya pemerintah yang sukses, tapi rakyat Indonesia sungguh sukses sebagai rakyat. Mereka adalah jenis rakyat yang memiliki ketahanan dan kesabaran luar biasa. Setiap hari dilanda banjir, tetap saja bahagia. Begitu disyut kamera televisi, bukannya menampakkan kesedihan, mereka malah melambaikan tangan dadadada,” katanya. Sumber: Unnes.ac.id
Walaupun lontaran-lontaran materi yang beliau sampaikan sudah pernah disampaikan dibeberapa kesempatan bersama jamiyah Maiyah (Kenduri Cinta, Mocopat Syafaat, Gambang Syafaat,Bangbang Wetan dll) tapi banyak ilmu yang bisa kita petik.
[caption id="attachment_2377" align="aligncenter" width="300" caption="Setan Tripod - after show Cak Nun di Unnes"]Setan Tripod - after show Cak Nun di Unnes[/caption] [caption id="attachment_2378" align="aligncenter" width="300" caption="Setan Tripod at After Show Cak Nun di Unnes"]Setan Tripod at After Show Cak Nun di Unnes[/caption]
Banner 1
Seedbacklink

Recent Posts

  • Taksi Driverless Pony.ai Insiden Alami Kebakaran Pertama
  • Baidu Akan Ekspansi Robotaxi ke Eropa, Indonesia Tertinggal Makin Jauh
  • Trump Jago Dagang, Qatar Beli 210 Pesawat Boeing Jumbojet
  • AS dan Arab Saudi Deal Jual-Beli Senjata 142 Miliar Dollar
  • Sejarah Injil Thomas dan Kristen Gnostik yang Terlarang
  • Sejarah Mufti Palestina Berkoalisi dengan NAZI Jerman
  • Trik Licik Bandar Judi Online yang Kamu Belum Tahu
  • Misteri DNA Nenek Moyang Manusia Mexico
  • Sejarah Peradaban Tartessos
  • Benarkah Badai Matahari Picu Gempa 8 Skala Richter Atau Lebih?
  • Sejarah Harley-Davidson Jadi Kultus Tato Terbanyak di Dunia
  • Guru Gembul: Pacaran Menurut Sains Itu Baik?
  • G30S Jadi Revolusi Gagal atau Memang Rencana Soeharto?
  • Film Jumbo 9,2 Juta Penonton: Faktor Fluke Effect, Apa itu?
  • Sejarah Wahana Tianwen-1 China Mendarat di Mars
  • Pengertian dan Sejarah Mesin Linotype (Mesin Cetak Baris)
  • Apa itu Negara Mikronesia? Tetangga Rese Indonesia?
  • Apa itu Virus Tumbuhan (Plant Virus)?
  • Nio Perkenalkan Mobil Listrik ES6, EC6, ET5 dan ET5T
  • Mobil Prototipe Huawei Stelato S9 Kena Foto Netizen Lagi, Lebih Canggih?
  • Honda Dihajar BYD Di Indonesia, Turun Parah di April 2025
  • Konami Adakan Event Ulang Tahun ke 8 eFootball Mobile
  • Apa Itu RUU Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS)?
  • Pabrik Prosesor China Hygon Kini Buat CPU Server 128 Core
  • Standard Chartered: Mimpi Bitcoin 120 Ribu Dollar itu Terlalu Rendah

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically