Skip to content

emka.web.id

Banner 1
Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Al Fuyudatur Rabbaniyah, Buku Koleksi Bahsul Masail JATMAN

Posted on November 01, 2012 by Syauqi Wiryahasana
Al-Fuyudat ar-Rabbaniyah adalah tradisi bahtsul masa’il di kalangan Nahdlatul Ulama juga dilakukan oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) yang merupakan bagian dari badan otonom NU. Al-Fuyudat ar-Rabbaniyah adalah buku kumpulan keputusan atau kesepakatan yang diambil oleh peserta Muktamar atau Musyawarah Besar Jatman. Nama buku tersebut, kemungkinan besar, terilhami dari kitab terkenal karya sufi besar, Abdullah Bin Muhammad Al-Ajami (527–721 H). Sebab, namanya sama: Al-Fuyudat Ar-Rabbaniyyah’. Kitab tersebut Wirid-wirid tariqah Qadiriyyah. Adalah KH A. Aziz Masyhuri yang menyunting dan merangkum keputusan-keputusan Muktamar I di Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah (1957) hingga Muktamar IX di Pekalongan, Jawa Tengah (2005), hingga menjadi buka, sebagai dokumentasi dan panduan Nadhliyin terkait urusan tasawuf. Masalah yang muncul antara lain mengenai pentingnya thariqah, prosesi masuk thariqah, keabsahan thariqah, amalan thariqah, kriteria seseorang disebut wali, mursyid, khalifah termasuk soal akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Di samping itu, masalah-masalah fiqih juga menjadi perhatian mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa, haji, nikah hingga masalah ekonomi dan politik. Dari keputusan-keputusan Muktamar Jatman itu sangat jelas, bahwa ahli thariqah mu’tabarah bukanlah orang-orang yang tidak mengetahui dan mengamalkan hukum syara’. Mereka adalah orang-orang ‘alim yang mengamalkan ilmunya, bukan anti syariat. Pengertian thariqah yang digunakan adalah “melaksanakan hal-hal wajib dan sunnah serta meninggalkan larangan, menghindari perbuatan mubah yang tidak bermanfaat, sangat berhati-hati dalam menjaga diri (dari hal-hal syubhat apalagi yang haram) sebagaimana dijalankan oleh orang-orang wira’i, dan menjalankan riyadlah. Misalnya beribadah sunnah pada malam hari, berpuasa sunnah dan tidak mengucapkan kata-kata yang tidak berguna.” Tak mengherankan jika keputusan-keputusan di kalangan ahli thariqah merujuk pada kitab-kitab fiqih yang juga digunakan oleh ulama NU dalam bahtsul masa’il. Sumber: NU Online
Banner 1
Seedbacklink

Recent Posts

  • 5 Laptop Paling Produktif: Multitasking Lancar, Baterai Awet!
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
  • Inilah Deretan Buku-Buku Kontroversial di Dunia
  • Benarkah Kisah Ibrahim-Ismail Tiru Kisah Agamemnon Yunani Kuno?
  • Misteri Paus Donus II, Paus Fiktif Diakui Selama 200 Tahun
  • Review BMW Speedtop M8 Superwagon
  • Apa itu ATC (Air Traffic Control)?

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically