Skip to content

emka.web.id

Banner 1
Menu
  • Home
  • Indeks Artikel
  • Tutorial
  • Tentang Kami
Menu

Gus Mus Jelaskan Sikap Muslim kepada Kesesatan

Posted on December 04, 2015 by Syauqi Wiryahasana
Solo, NU Online
Sesama muslim seharusnya saling membantu, bukan saling menghancurkan. Sesama muslim juga harus saling mengingatkan. Ketika mengingatkan pun ada adabnya, mesti dengan cara yang baik pula. Juga jangan mudah memberi stempel syirik dan sesat kepada sesama.

Demikian disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatuth Thalibin Leteh Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri pada acara Khotmil Qur’an dan Pengajian Akbar Pondok Pesantren Tahfidz wa Ta’limil Quran dan Jamuro Solo di Masjid Agung, belum lama ini (29/11). “Orang Islam yang mengetahui terjadi kesesatan seharusnya memberitahu kepada pengikut aliran sesat itu dengan cara yang baik. Tidak boleh langsung memusuhi orang yang dianggap sesat,” tutur kiai yang disapa Gus Mus yang pernah mengemban Rais ‘Aam PBNU. Lebih lanjut dijelaskan Gus Mus, mengatakan persoalan sesat dan tidak sesat itu, sejatinya urusan Allah SWT yang menentukan. “Itu ada di Al-Quran. Kita harus tahu mana yang haknya Gusti Allah dan kewajiban kita. Kewajiban kita memberi tahu dia. Tahu enggak tahu, itu Gusti Allah. Menunjukkan jalan kepada orang yang sesat itu kewajiban kita,” kata dia. Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga menyinggung penting bagi para tokoh, utamanya tokoh agama untuk ikut memberikan arahan agar terjadi perdamaian antar umat beragama. “Masing-masing harus menyadari kewajiban tersebut. Isu S ARA itu salah satu yang harus kita lakukan kalau ingin damai. Seruan menghindari isu itu juga tidak hanya saat Pemilukada, tetapi dilakukan setiap saat,” terangnya. Umat Islam, lanjutnya, harus paham agama Islam dengan belajar mengaji dan mengkaji Al-Quran agar tidak mudah terpengaruh isu SARA atau isu lain yang membahayakan agamanya. Pemahaman Al-Quran ini sangat penting untuk menangkal perilaku menyimpang yang akhirnya bisa merugikan bangsa dan negara. Ia menilai sekarang ini banyak orang yang mengklaim beragama Islam tapi justru menjadi sumber perpecahan dan tindak pelanggaran seperti korupsi.  “Mereka itu yang tidak mau memahami Al-Quran. Jangan sampai orang Islam malah jadi lawan Islam, Indonesia jadi lawan Indonesia. Islam nggak paham Islam, Indonesia nggak paham Indonesia,” ujar dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi) Sumber: NU Online
Banner 1
Seedbacklink

Recent Posts

  • Misteri Paus Donus II, Paus Fiktif Diakui Selama 200 Tahun
  • Review BMW Speedtop M8 Superwagon
  • Apa itu ATC (Air Traffic Control)?
  • Leon Hartono: Investasi Emas Fisik vs Digital vs Crypto 2025
  • Meski Di Ejek 'Jenderal Bodoh', Kenapa Soeharto Bisa Berkuasa 32 Tahun?
  • Kenapa dan Kapan Suku Jawa & Suku Sunda Terpisah?
  • Rusia 'Tantang' Amerika Dari Pulau Biak Papua
  • Sejarah D-Day: Pertempuran Terakhir & Kekalahan Hitler
  • Monaco, Negara Kecil & Super Kaya Kejar Megaproject Reklamasi
  • Rayakan 5 Tahun Region Jakarta, Google Gelar Cloud Summit Jakarta 2025
  • Kasus Nord Stream, Kasus Sabotase Terbesar Didunia!
  • Asal Usul Genetik Bangsa Austronesia
  • Sejarah Drone Tempur Anduril YFQ-44 Amerika
  • Sejarah Pesawat Mustang P-51
  • Sejarah Penemuan Dead Sea Scroll
  • Kenapa Hampir Semua Pesawat Hindari Jalur Selatan Samudera Atlantik?
  • Hutan Hoia Baciu, Hutan Paling Seram di Romania
  • Rusia Gagal Uji Coba Rudal Nuklir
  • Vietnam Akan Lampaui Ekonomi Indonesia & Thailand!
  • Yang Menarik dari Google I/O 2025
  • Meta/Facebook Bakal Bikin Koin Crypto (lagi)?
  • Apa itu Rudal Balistik Antar Benua (ICBM)?
  • Benarkah Ada Perang Inggris-Belanda Di Zaman VOC?
  • Adakah Partai Komunis di Palestina?
  • Mengenal Apa itu Sapi Laut (Hydrodamalis gigas)

TENTANG EMKA.WEB>ID

EMKA.WEB.ID adalah blog seputar teknologi informasi, edukasi dan ke-NU-an yang hadir sejak tahun 2011. Kontak: kontak@emka.web.id.

©2024 emka.web.id Proudly powered by wpStatically