
Hygon, sebuah perusahaan semikonduktor fabless asal China, mungkin tak selalu menjadi sorotan dalam daftar CPU terbaik untuk gaming atau aplikasi berat lainnya. Namun, perusahaan ini memiliki peran penting dalam industri, sebagaimana diungkapkan oleh hardware investigator HXL dalam sebuah rencana pengembangan ambisius yang baru saja ia bagikan. Rencana tersebut mencakup peluncuran flagship CPU dengan 128 core dan 512 thread.
CPU yang dijadwalkan ini, diberi nama C86-5G, akan memiliki hingga 128 core yang mendukung simultaneous multithreading (SMT). Kendati demikian, ada elemen menarik yang membedakannya. Alih-alih menerapkan two-way SMT (SMT2) yang umum digunakan pada CPU mainstream dan server modern, C86-5G justru mengadopsi four-way SMT (SMT4). Konsep ini berarti setiap core mampu menjalankan hingga empat thread secara bersamaan, sehingga menghasilkan konfigurasi 128 core dan 512 thread.
Penggunaan SMT telah lama dimanfaatkan oleh produsen, dan Hygon tidak memperkenalkan konsep baru yang revolusioner. Sebagai contoh, Intel yang sudah tidak aktif, melalui Xeon Phi, khususnya varian Knights Landing, sebelumnya juga menggunakan arsitektur SMT4. Selain itu, IBM dengan prosesor Power8 dan Power8 yang diperluas, juga menawarkan kemampuan SMT4 hingga SMT8, menunjukkan bahwa teknologi ini telah dieksplorasi oleh produsen besar lainnya.
Prosesor C86-5G, sebagai evolusi dari pendahulunya, C86-4G, menawarkan peningkatan signifikan dalam hal performa. Perbedaan utama terletak pada jumlah core dan thread yang jauh lebih banyak, hingga dua kali lipat dan empat kali lipat masing-masing. Sayangnya, Hygon belum memberikan detail mengenai arsitektur mikro yang digunakan dalam C86-5G, hanya menyatakan bahwa prosesor ini merupakan peningkatan dari generasi sebelumnya. Informasi lebih lanjut mengenai spesifikasi teknis dan performa optimal C86-5G masih menunggu pengujian dan analisis yang lebih mendalam.
Sejak tahun lalu, perangkat C86-4G sudah mulai tersedia di pasaran, mengindikasikan bahwa Hygon kemungkinan besar telah memulai pengembangan C86-5G bahkan sebelum ini. Namun, mengingat peta jalan (roadmap) yang sangat ambisius dan kurangnya tenggat waktu yang spesifik, kita belum dapat mengetahui status terkini dari pengembangan C86-5G.
Sebelum terjadinya konflik tarif dengan Amerika Serikat, Tiongkok sudah berupaya untuk mencapai kemandirian teknologi. Tarif tersebut justru mempercepat upaya negara tersebut untuk mencapai tujuan tersebut, dengan perusahaan seperti Hygon berperan krusial dalam prosesnya. Tidak realistis untuk menyangka Hygon mampu meluncurkan sebuah chip yang mampu bersaing dengan performa AMD dan Intel. Meski demikian, C86-5G menunjukkan perbandingan yang cukup baik dengan pesaing dalam hal fitur-fitur yang ditawarkan, setidaknya pada kondisi pasar saat ini. Kami memprediksi akan segera melihat hasil benchmark C86-5G, mengingat perkembangan teknologi terkini.
Artikel Diperbarui pada: 08 May 2025Kontributor: Syauqi Wiryahasana
Model: Haifa Manik Intani