
Hari Raya Kuningan, atau Tumpek Kuningan, adalah hari suci bagi umat Hindu Bali yang merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan. Perayaan ini jatuh setiap Sabtu Kliwon wuku Kuningan, 10 hari setelah Galungan. Pada tahun 2025, Kuningan jatuh pada Sabtu, 3 Mei.
Nama "kuningan" berasal dari kata "kuning," yang melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan. Penamaan ini juga terkait dengan wuku Kuningan, wuku ke-12 dari 13 wuku dalam kalender Bali. Ciri khas perayaan Kuningan adalah penggunaan nasi kuning dalam sesajen, berbeda dengan nasi putih yang umum digunakan pada hari suci lainnya. Nasi kuning melambangkan kemakmuran yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta.
Menurut lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Kuningan pertama kali dirayakan pada tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804. Umat Hindu memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Ida Hyang Widhi Wasa pada hari ini. Upacara dan persembahyangan dilakukan hanya sampai tengah hari, karena diyakini para dewa dan leluhur turun ke bumi hanya sampai waktu tersebut sebelum kembali ke surga. Kuningan adalah tradisi khusus umat Hindu di Bali, karena umat Hindu di India tidak mengenal hari raya ini.
Artikel Diperbarui pada: 03 May 2025Kontributor: Syauqi Wiryahasana
Model: Haifa Manik Intani