Ketika Jokowi Kenakan Sarung di Muktamar NU

Jombang, Kehadiran Presiden Joko Widodo di Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8) malam, menyedot perhatian banyak pihak. Puluhan ribu warga dari berbagai daerah memadati alun-alun Jombang, menyaksikan orang nomor satu ini membuka secara resmi perhelatan akbar NU.

Satu hal yang unik dari Jokowi malam itu adalah penampilannya yang lain dari biasanya. Jika pada tiap kunjungan di forum formal ia mengenakan kemeja putih, jas, lengkap dengan celana hitam, pada Muktamar NU kali ini ia memakai jas, peci hitam, dan sarung merah tua bermotif kotak-kotak.

“Sarung ini dibelikan istri saya,” katanya di hadapan muktamirin yang sontak disambut tawa.

Mantan walikota Solo ini lalu bercerita, sarung tersebut ia kenakan saat berada di hotel beberapa saat sebelum prosesi acara pembukaan muktamar berlangsung, lantas meluncur ke alun-alun menggunakan mobil.

Mantan Presiden Megawati yang juga hadir menyapanya begitu Jokowi turun dari mobil, “Sarungnya bagus.”

“Apanya, Bu?” Gerrr kembali berderai. Hadirin seolah sedang membambayangkan sesuatu.

“Warnanya,” jawab Megawati sebagaimana ditirukan Jokowi.

Tapi yang membuat terkesan Jokowi bukan pertanyaan ketua umum PDI-P itu. Ia mengaku justru kaget tatkala memasuki arena Muktamar dan menyaksikan pengurus NU ternyata tak banyak yang tak mengenakan sarung seperti dirinya.

“Begitu turun mobil ternyata banyak yang pakai jas. Untung saya ditemani Gus Mus.” Mata Jokowi melirik Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri di depannya.

Penampilan Jokowi ini juga tak luput dari komentar Ketua PBNU H Saifullah Yusuf. Ia bersyukur Presiden bersedia mengenakan pakaian khas pesantren tersebut. Tapi anehnya, wakil gubernur Jatim ini justru tidak bersarung alias memakai celana.

“Pak presiden pakai sarung karena ingin menghormati NU, saya pakai celana karena ingin menghormati presiden.” Gerrrr… (Mahbib)

Sumber: NU Online

Scroll to Top