Jakarta,
Adzan Isya belum dikumandangkan. Waktu Maghrib memang belum berakhir. Namun kapasitas 1 juta jamaah di Masjid Nabawi sudah terpenuhi.
Petugas langsung menghentikan laju jamaah ke dalam. Mereka mengarahkan jamaah yang membludak itu ke lantai atap dan halaman.
Begitulah suasana menjelang tarawih pada Sabtu (2/4/2022) malam. Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Asrorun Niam Sholeh terpaksa harus berjamaah tarawih di halaman Masjid Nabawi.
“Saya termasuk yang terhalang masuk dan akhirnya shalat tarawih di halaman. Padahal hadir sebelum wktu Isya tiba,” katanya kepada .
Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan shalat jamaah di Madinah sudah kembali normal. Sebab, saf yang sudah dirapatkan dan daya tampung maksimal. Meskipun demikian, jamaah tetap diimbau untuk memakai masker.
Tarawih di sana, katanya, dilakukan dengan 11 rakaat plus witir. Di akhir rakaat witir dilaksanakan pembacaan doa qunut.
Saat adzan, shalat jamaah, dan shalat tarawih dilaksanakan, digunakan pengeras suara luar dengan jangkauan yang sangat luas sehingga syiar sangat terasa. Bahkan, para pedagang dan pelaku usaha pun menutup sementara tokonya dan menghentikan sementara aktifitas usahanya.
Ia menyampaikan bahwa untuk berkunjung ke tempat mustajab seperti, Raudhah diberlakukan model pendaftaran melalui aplikasi dan dilakukan antrian untuk ketertiban.
Ia juga menyempatkan diri untuk berbuka puasa pertama di Masjid Nabawi. Takmir masjid dan para muhsinin menyediakan hidangan buka bersama untuk para jamaah di sana.
Sebagai informasi, jmat Islam yang berada di Arab Saudi memulai puasa dengan ketetapan Pemerintah melalui Hasil Rukyah dengan metode dan praktik penetapannya sama dengan di Indonesia. Puasa Ramadhan di sana dimulai sejak Sabtu, 2 April 2022.
Pewarta: Syakir NF Editor: Kendi Setiawan
Artikel ini di kliping dari www.nu.or.id sebagai kliping/arsip saja. Segala perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber.